Leukemia
merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang.
Pada leukemia terjadi gangguan pada sel leukosit atau yang biasa juga
disebut sel darah putih. Sel darah putih mengalami pembentukan yang
abnormal dan tidak terkendali, fungsinya pun menjadi tidak normal. Oleh
karena proses tersebut, fungsi-fungsi lain dari sel darah normal juga
terganggu sehingga menimbulkan gejala leukemia.
Dari
seluruh penyakit keganasan pada anak, angka kejadian leukemia sekitar
30-40%. Tipe yang terbanyak adalah leukemia akut yang mencapai 97% dari
semua tipe leukemia pada anak. Penyebab leukemia masih belum diketahui
dengan pasti. Puncak kejadian leukemia adalah pada usia 2-5 tahun.
Gejala
klinis dan pemeriksaan darah lengkap dapat dipakai untuk menegakkan
diagnosis leukemia. Berikut ini beberapa tanda leukemia pada anak-anak :
-
Demam dan mudah terkena infeksi
Karena sel darah putihnya abnormal, sel darah putih yang harusnya bertugas melindungi tidak berfungsi. Akibatnya anak jadi rentan terkena infeksi dan sering demam. Demam dan infeksi adalah tanda awal leukemia, tidak mudah memang membedakan dengan demam lainnya seperti flu. Tapi demam pada leukemia biasanya lebih dari 38 derajat celcius yang berlangsung beberapa hari dan sering terjadi.
-
Anemia
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan sel darah. Anak-anak leukemia umumnya mengalami anemia dengan ciri-ciri muka pucat, tidak bertenaga atau lemas, gampang lelah dan sesak napas. -
Pembesaran kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening yang membesar merupakan salah satu gejala awal yang sering diamati pada anak leukemia. Pembesaran kelenjar bisa terlihat leher, ketiak dan pangkal paha. Pembesaran kelejar biasanya tanpa disertai rasa nyeri maupun tanda radang lainnya.
-
Mudah berdarah dan memar
Penderita leukemia mudah mengalami perdarahan. Bisa berupa perdarahan pada kulit, mimisan maupun perdarahan gusi. Pada kasus yang berat bisa terjadi perdarahan pada saluran cerna dan otak.
Penanganan
leukemia meliputi kuratif dan suportif. Terapi kuratif bertujuan untuk
menyembuhkan leukemianya berupa kemoterapi. Sedangkan penanganan
suportif meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia dan
pengobatan komplikasi yang timbul baik akibat leukemia itu sendiri
maupun akibat kemoterapi.
Ditulis oleh Dr Liliyanty Chandra, SpA Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Antam Medika.
0 komentar
Posts a comment