Menikah adalah proses yang sangat membahagiakan bagi semua pihak. Tidak
hanya kedua mempelai, namun kedua keluarga pun akan merasakan
kebahagiaan yang sama. Tetapi, terkadang ada beberapa pasangan yang
mengabaikan tentang pentingnya melakukan tes kesehatan pra nikah. Namun,
seberapa pentingkah sebenarnya tes kesehatan sebelum menikah?
Seperti kita ketahui bersama, tujuan dari seseorang menikah salah
satunya adalah ingin memiliki keturunan atau anak. Dan, kehamilan
biasanya menjadi faktor utama dalam pemeriksaan ini. Seperti yang Anda
ketahui bersama bahwa kehamilan bisa terjadi karena banyak faktor, salah
satunya faktor wanita dan pria.
Pemeriksaan pra nikah bisa meliputi apa saja, tergantung pada level
mana yang ingin kita periksakan, baik secara keseluruhan atau beberapa
bagian saja. Pemeriksaan tersebut sangat berpengaruh terhadap rencana
kehamilan yang akan dijalani setelah menikah. Pada pemeriksaan tersebut
akan terlihat seberapa baik atau buruknya organ reproduksi kita baik
pria tau wanita.
“Intinya, jika semua yang direncanakan dengan baik, pasti kedepannya akan baik juga,” ucap dr. Reino Rambey, SpOG saat wawancara bersama meetdoctor di RS Antam Medika, Jakarta.
Dr. Reino juga menjelaskan bahwa pemeriksaan pra nikah dilakukan adalah
untuk mengetahui sebaik apa organ reproduksi kita, apakah siap untuk
terjadinya kehamilan atau tidak. Karena, kita tidak pernah tahu apa yang
terjadi dengan organ produksi kita, masih berfungsi dengan baikkah atau
ada beberapa masalah dengan organ tersebut.
Masih menurut dr. Reino, beberapa tes yang harus dijalani untuk pemeriksaan pra nikah ada beberapa bagian diantaranya:
- Pemeriksan organ reproduksi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada masalah atau tidak dengan organ reproduksi Anda atau pasangan.
- Pemeriksaan kromosom. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan terhadap kualitas sperma. Karena kualitas sperma yang jelek dapat berpengaruh terhadap pembuahan dan bisa menyebabkan bayi cacat, keguguran, dan masalah kehamilan lainnya.
- Pemeriksaan torch. Pemeriksaan torch juga meliputi toxo yang disebabkan oleh parasit toxoplasma dan virus rubella, dan virus herpes yang juga bisa menyebabkan cacat janin, dan kelainan prematur.
- Darah. Pemeriksaan darah secara keseluruhan juga sangat disarankan, karena sering terjadi gangguan dalam darah seseorang. Hal ini juga meliputi pemeriksaan gula darah untuk memantau kemungkinan adanya diabetes mellitus dan kadar kolesterol dalam darah seseorang.
- Pemeriksaan organ tubuh. Seperti, fungsi hati dan ginjal, pemeriksaan fungsi hati dan ginjal dilakukan untuk mengetahui kemugkinan adanya peradangan hati atau hepatitis B.
- Pemeriksaan kemungkinan penularan penyakit seksual seperti, Infeksi Menular Seksual (IMS), HIV, dan penyakit menular seksual lainnya.
Pada dasarnya, pemeriksaan kesehatan pra nikah sangat berguna untuk
kedua pasangan, hal ini untuk mengurangi berbagai risiko yang bisa
membuat kehamilan tertunda atau tidak bisa hamil. Dengan melakukan tes
kesehatan pra nikah dan jika ditemukan ada masalah dengan organ
reproduksi wanita ataupun pria, dokter bisa langsung mengambil
tindakan.
Pasangan yang ingin merencanakan kehamilan harus sehat dan tidak boleh
ada masalah di dalam tubuhnya. Jika ada masalah harus segera ditangani.
Karena, jika fondasi (tubuh) tidak baik, bagaimana dengan janin yang
nantinya kita kandung. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengurangi risiko
berbagai komplikasi yang terjadi dalam kehamilan. Jadi, jangan anggap
remeh pemeriksaan kesehatan pra nikah.
Hasil interview dengan dr. Reino Rambey, SpOG yang berpraktik di RS Antammedika.
Diliput oleh Team Meetdoctor.com
Wulan Nuraisyah
BalasHapusTerimakasih informasinya admin, sekarang saya sudah tau berkat ulasan diatas.. thank ya..