Minggu, 18 Januari 2015

Muntah Hijau Pada Bayi, Berbahayakah??

Muntah Hijau Pada Bayi, Berbahayakah??

Putri, seorang bayi perempuan, lahir cukup bulan dengan cara spontan dan langsung menangis. Beberapa saat setelah lahir, dia mulai mengeluarkan cairan hijau dari mulutnya, baik saat sebelum diberikan ASI maupun setelah diberikan ASI, dan diikuti dengan perut yang semakin membesar walau mekonium tetap keluar dan kulit yang semakin berwarna kuning. Orang tuanya membawa ke bidan, yang kemudian di rujuk kembali ke dokter spesialis. Saat pertama kali datang, Putri dinyatakan terkena “sepsis” atau infeksi berat, dan dirawat. Selama perawatan, ternyata kondisi Putri tidak kunjung membaik, muntah hijau masih saja berlangsung dan perutnya semakin membuncit. Apa yang terjadi pada Putri?
Pada bayi baru lahir yang mengalami muntah-muntah berwarna hijau, baik sebelum diberikan ASI maupun sesudah diberikan ASI, sekitar 80% dinyatakan kemungkinan terdapatnya obstruksi atau sumbatan pada saluran pencernaan bagian atas (setinggi usus 12 jari). Pada kondisi ini, hal yang paling berbahaya adalah bisa terjadi dehidrasi (karena cairan tubuh yang keluar terus menerus) dan kemungkinan aspirasi (tersedak oleh karena cairan lambung masuk ke dalam saluran pernapasan), sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit atau klinik yang memiliki tempat perawatan intensif (NICU= Neonatal Intensive Care Unit). Kondisi lain yang berbahaya pada kasus seperti ini adalah, dapat terjadi ketidakseimbangan elektrolit tubuh pada bayi, yang dapat menyebabkan gejala-gejala yang lebih berat lagi, seperti kejang mendadak sampai henti jantung, jika tidak segera mendapatkan penanganan serius. Mengapa demikian?
Adanya sumbatan pada saluran pencernaan bagian atas, terjadi saat masa-masa kehamilan awal. Penyebabnya masih belum banyak diketahui, tetapi sebagian besar para ahli menyatakan karena kegagalan terbentuknya saluran usus 12 jari (revakuolisasi duodenum). Biasanya, jika pemeriksaan antenatal dilakukan dengan rutin dan teratur, disertai juga dengan pemeriksaan USG saat kehamilan, dapat segera diketahui bahwa seorang bayi menderita kelainan ini atau tidak. Sehingga, setelah lahir, dapat langsung ditangani secara komprehensif, baik oleh dokter anak dan bedah anaknya.
Satu-satunya cara pengobatan, jika memang terbukti adanya sumbatan/obstruksi pada saluran pencernaan bagian atas ini adalah dengan operasi. Tetapi operasi inipun tidak lah mudah, karena memerlukan kecermatan dan kerjasama antar bagian, bagian anak, bedah anak dan anestesi. Karena pada bayi baru lahir, tindakan operasi sekecil apapun memiliki risiko yang sangat besar, mulai dari ancaman hipotermi (penurunan suhu tubuh), kehilangan cairan tubuh dan darah, serta pengaruh obat bius selama operasi. Tetapi, dengan penanganan sejak sebelum operasi, masa operasi dan setelah operasi, yang intensif, kemungkinan besar harapan kondisi bayi agar membaikpun akan tinggi.


Gambar ilustrasi bayi dengan obstruksi saluran pencernaan bagian atas. Anak panah berwarna merah, menunjukkan pembesaran perut yang sebagian, disekitar pusar (umbilikus).
 Ditulis Oleh dr.Leecarlo Millano LG,Sp.BA Dokter Spesialis Bedah Anak

0 komentar

Posts a comment

 
© Antam Medika
Designed by Team AntamMedika
Back to top